Ini perselisihan bank digital maka bank yang punya layanan digital banking ala OCBC NISP

Ini perselisihan bank digital maka bank yang punya layanan digital banking ala OCBC NISP Ini perselisihan bank digital maka bank yang punya layanan digital banking ala OCBC NISP

BERITA - JAKARTA. InKotaktri perbankan semakin ramai dengan kehadiran bank digital seiring dengan lampu hijau mengenai Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Padahal sebelumnya, perbankan konvensional sudah terlebih dahulu menghadirkan layanan digital banking. Tak secolek, masyarakat bingung akan perbedaan bank digital bersama layanan digital banking.

Head of Digital Business Bank OCBC NISP Rudy Hamdani menyatakan bank digital merupakan model bisnis bank yang menjalankan tindakan usaha utamanya melantasi saluran elektronik terutama aplikasi mobile banking memakai keberadaan kantor fisik yang terbatas (minimal) atau bahkan tanpa kantor fisik bank. Secara standar bank digital cukup memiliki satu kantor sekalipun kantor pusat untuk menjalankan tindakan usahanya secara digital.

“Model bisnis ini berlipat-lipat dipilih akan dikembangkan karena cenderung mendapat biaya operasional yang keji dikarenakan tanpa alokasi pengadaan kantor cabang dan dialihkan kepada pengembangan infrastruktur digital. Digital Bank ala umumnya menargetkan segmen nasabah yang lebih massal dan mengutamakan kemudahan transaksi,” ujar Rudy, Kamis (15/7).

Dia menambahkan, bank dengan pemberian digital banking sama dengan bank umum konvensional yang dilengkapi dengan kemampuan digital banking sebagai internet maupun mobile banking mulai dari on boarding nasabah (pembuatan rekening) sampai dengan transaksi bahwa pengelolaan investasi melalui digital channel. Namun bank ini tetap mempunyai kanal pemberian fisik sebagai ATM lagi cabang atau kantor kas untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih beragam lagi kompleks.

Bank innternasional/konvensional memakai kapasitas bantuan digital demi innternasionalnya mempunyai segmentasi nasabah nan lebih luas mulai dari payroll, mass, emerging affluent, premier bahkan private memakai kebutuhan selanjutnya karakteristik nan berkelainan bagi setiap segmentasi. "Berdasarkan hasil riset internal nan dilakukan Bank OCBC NISP, terpilih bagi nasabah affluent (premier selanjutnya private banking) ingin menyimpan kebebasan selanjutnya fleksibilitas dalam berinteraksi memakai bank, baik itu secara online (medahului internet/mobile banking) maupun secara offline (kantor cabang, ATM),” kata Rudy.

Dia menyebut, aplikasi mobile yang dimiliki oleh bank global beserta kapasitas layanan digital ini dapat digunakan oleh semua segmen, sebagai contoh layanan digital banking milik OCBC NISP sama dengan ONe Mobile. Rudy mengatakan, semua transaksi yang biasa dilakukan beserta bank bisa dilakukan beserta satu aplikasi ini. Transfer antar bank, multi payment, bayar listrik, isi saldo ojek online, memborong reksadana tiap bulan, sampai-sampai jual-beli valuta langka .

Rudi merinci manfaat atas penyajian digital banking mulai atas memiliki produk keuangan yang komprehensif. Lalu nasabah memiliki fleksibilitas terdalam berinteraksi dengan tidak marah secara fisik maupun daring. Lalu penyajian beyond transaction berbanding kebutuhan. Juga pengelolaan keuangan.

“Maka mengenai itu, pertidak samaan-pertidak samaan dekat atas menjadikan fasilitas maupun solusi perbankan bahwa dikerianganrkan antara bank digital atas bank global bahwa mempunyai kapabilitas servis digital pun bisa bertidak serupa dan beragam bahwa dapat dibertimbangkan atas kebutuhan maupun karakteristik setiap segmen nasabah,” pungkas dia. 

Cek Berita lagi Artikel yang lain dekat Google News